Siapa sih yang tidak panik saat anjing peliharaannya tidak mau makan. Dari gangguan makan ini, akan timbul masalah lainnya, mulai dari anjing yang tidak selincah biasanya, sistem kekebalan tubuhnya menurun dan dia pun jadi mudah sakit.
Kenapa anjing tidak mau makan? Berikut merupakan beberapa masalah yang mungkin terjadi ketika anjing peliharaan Anda tidak mau makan.
Gangguan Mulut
Sama seperti manusia, anjing bisa mengalami gangguan mulut, seperti sariawan, infeksi jaringan mulut, dan lainnya. Kondisi ini bisa menyebabkan anjing kehilangan nafsu makan, bahkan tidak mau makan sama-sekali meski dihidangkan makanan kesukaannya.
Periodontal merupakan gangguan mulut yang cukup sering menyerang anjing. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan dan hilangnya struktur pendukung dalam gigi. Periodontal ini sangat menyakitkan, dan harus diatasi secepat mungkin.
Untuk mengatasi periodontal, dokter hewan biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengurangi peradangan, atau membersihkan gigi anjing dengan menggunakan metode root planing. Dalam kondisi lanjutan, masalah ini hanya bisa dituntaskan dengan jalur operasi.
Tukak Lambung
Tukak lambung atau dikenal juga dengan radang lambung, merupakan luka yang muncul di sebagian atau seluruh dinding lambung. Hal ini umumnya disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung, dan menyebabkan rasa sakit saat anjing peliharaan Anda makan.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan perut anjing yang terlihat membengkak dan kembung, diare, gangguan pernafasan, hingga sering keluar gas.
Tukak lambung tidak bisa dibiarkan. Selain dapat menurunkan nafsu makan, luka pada lambung bisa menyebabkan pendarahan internal yang cukup hebat. Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikannya obat anti kembung atau dimethicone atau zinc acetate.
Enteritis
Enteritis merupakan salah satu masalah yang membuat nafsu makan anjing menurun. Selain itu, radang usus kronis ini biasanya diikuti dengan diare. Dalam beberapa kondisi, diare ini akan diikuti dengan pendarahan, tergantung dari tingkat keparahan enteritis yang diderita anjing.
Gejala lainnya, Anda mungkin akan menemukan feses yang masih menempel di daerah sekitar anus, paha dan ekor, terkadang diikuti dengan demam dan denyut jantung yang tidak beraturan.
Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikan antibiotik spektrum luas, dan multivitamin untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh anjing. Jika dibutuhkan, Anda bisa memberikan cairan infus sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi.
Konstipasi Usus
Anjing bisa mengalami konstipasi usus atau sembelit. Penumpukan tinja dalam usus akan membuat perut anjing terasa penuh dan membuat nafsu makannya hilang. Kondisi ini ditandai dengan frekuensi buang air besar anjing yang lambat, hingga perubahan perilaku seperti gelisah dan lainnya.
Secara fisik, sembelit bisa dikenali dengan bentuk perut bagian bawah anjing membesar, sering mengejan-ngejan namun tidak ada kotoran yang keluar, atau jika keluar akan butuh waktu lama dengan bentuk feses yang terlihat lebih gelap dan keras.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa memberikan obat pencahar yang dimasukkan ke dubur anjing atau obat oral. Jangan lupa, dorong anjing untuk mengkonsumsi air putih yang banyak.
Pankreatitis
Pankreatitis merupakan penyakit peradangan yang terjadi pada pankreas anjing. Gejala penyakit dapat dilihat dari perilaku anjing yang cenderung lebih pasif, mengalami penurunan nafsu makan ekstrim, dan tubuh anjing terlihat kurus karena kekurangan nutrisi.
Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya segera periksakan anjing Anda ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan pankreatitis yang dideritanya.