Alergi akibat TUNGAU DEBU merupakan alergi yang paling sering dialami oleh anak – anak. Alergi ini merupakan reaksi tubuh terhadap partikel kecil yang biasa hidup di dalam debu. Dalam kasus ringan, alergi tungau debu menyebabkan demam, bersin, pilek, mata merah atau berair, batuk, dan hidung tersumbat yang kemudian akan menyebabkan
serangan asma berat, seperti mengi, sakit dibagian dada, dan sesak napas.
Tungau hanya mampu dilihat melalui mikroskop karena ukurannya yang sangat kecil. Hewan ini hidup di dalam debu, memakan sel-sel kulit manusia yang terlepas dan umumnya berkembang biak dalam suhu hangat dan lingkungan yang lembab, seperti selimut, kain, dan karpet. Untuk itu, kebersihan rumah perlu dijaga dengan cermat, dengan memerhatikan hal berikut ini :
Rajin membersihkan perabot rumah. Gunakan lap basah untuk menjaga agar tungau yang hidup dalam debu tidak terbang kemana-mana.
Ganti Sprei, sarung bantal, dan guling seminggu sekali. Sebelum mencuci sprei, sarung bantal, dan guling, rendam terlebih dahulu dengan air panas selama 1 jam untuk membunuh tungau debu.
Cucilah korden secara teratur. Cucilah korden setiap 3 bulan sekali untuk meminimalisir .
Kurangi penggunaan karpet di rumah. Karpet merupakan salah satu tempat favorit tungau debu.
Simpan pajangan boneka Si Kecil dalam tempat tertutup. Simpan boneka dalam kotak tertutup, atau bungkus dengan plastik. Banyak penelitian mengungkapkan, boneka juga terbukti sebagai magnet tungau debu. Untuk itu, hindari penyimpanan boneka di kasur.
Atur suhu dan kelembaban ruangan. Tungau debu hidup subur di tempat yang gelap, hangat dan lembab. Usahakan kamar tidur dalam kondisi terang dan kering. Biarkan udara dan sinar matahari masuk lewat jendela atau lubang ventilasi.
Servis AC secara teratur. Jika Anda menggunakan AC, servis AC anda 3-6 bulan sekali untuk menghindari menumpuknya debu di dalam filter.